Hai pertemuan ! pertemuan yang
intensitasnya semakin menjadi, yang didalamnya terlalu banyak bercerita dan
tertawa. Hingga larut masih saja aku deskripsikan wajahmu, yang berceloteh
tanpa peduli siapa disekelilingmu, yang selalu apa adanya dihadapku, dan aku
mencintai itu. Aku gemar menyembunyikan senyumku dibalik punggungmu saat kau
mengendarai roda duamu, aku juga menyukai ketika pipiku mulai merona dan kau
melihat itu.
Kau ingat malam itu aku bercerita
bahwa aku selalu giat membangun besi-besi dengan parang susah payah, agar tiada
lagi yang mudah datang kemudian mudah meninggalkan. Dan kau hanya
menertawakanku. Di malam yang berbeda, kau bilang bahwa aku seperti
pesakitan yang betah berlama-lama menjuntai kaki sendiri, aku terlalu menikmati
kecarut-marutan yang kubuat sendiri, tapi lagi-lagi kau menertawakanku. Hingga
aku larut dalam kenyamanan kita meski hatiku tetap untuk seseorang sebelum
dirimu.
Sampai waktunya tiba, kau petik
mawar-mawar merah dipinggiran, kau rangkai menjadi buket cantik dan kau amankan
di ranselmu. Kau bilang kau menungguku di jalan bercabang yang membuatmu
bimbang sebab aku memilih menghabiskan waktuku dengan seseorang yang lagi-lagi
membuatku jatuh cinta berkali-kali meski nyaris 3 tahun ini.
Kau, selalu gemar menyeduh kuah
baso yang kau tambahkan porsinya sebab kau tahu itu kudapan favoritku. Kau
selalu hafal berapa sendok gula yang perlu kau larutkan di botol es jeruk itu,
dan lagi-lagi, aku selalu merasa istimewa dihadapanmu.
Suatu ketika aku menawarkan
pilihan pahit, sebab aku tak suka bermain-main dengan hatimu yang katamu penuh
harap, sebab aku tak pandai membohongimu bahwa aku larut dalam permainan yang
kubuat sendiri, sebab kau pantas tertawa dengan kenyamanan lain diseberang
sana.
Kau memang kuizinkan untuk
singgah disini, meski aku tak perbolehkan kau berlama-lama kujamu dengan tawa
dan senyumku. Kau mengerti, bahwa aku membukakan lagi pintu yang hanya
satu-satunya agar kau tahu kemana jalan untuk pergi, jalan yang membawamu pada
sosok yang kau cari, meski bukan lagi aku.
(notes: sebuah tulisan di tahun 2015, yang kemudian diposting dengan rasa yang lebih baik)